Berita Terhangat

Pemilu 2014, Antara Kesengsaraan dan Kesejahteraan



Berbagai macam isu telah di angkat untuk mengundang opini publik, beragam ekspresi dari berbagai elemen masyarakat turut memberikan apresiasi penuh untuk menyambut pemilihan presiden 2014 yang demokrasi. Namun tak luput pula kecamuk di antara masing-masing kubu dengan visi misinya sampai kepada black campaign atau kampanye hitam yang mengangkat isu-isu negatif lawan kubunya.

Pemilu yang acap kali disebut sebagai pesta rakyat yang karenanya rakyat dapat menggunakan hak pilihnya untuk menentukan seorang presiden, seolah-olah rakyat memiliki dan menjalankan kedaulatannya. Namun itu semua berbanding terbalik dengan kenyataan, pemilu tak lebih sebagai pertarungan politisi yang ingin berebut posisi, bukan untuk meningkatkan taraf kualitas dan kesejahteraan kehidupan rakyat di masa yang akan datang dari segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rakyat hanyalah sebagai konstituen yang menjadi basis seorang politisi sebelum melaksanakan pemilu, baik pemilu legislatif yang telah usai maupun pemilu presiden yang akan datang. Demokrasi yang seharusnya berbanding lurus dengan aktualisasi kedaulatan rakyat sebagai pemegang pemerintahan secara penuh, namun semuanya telah mengalami penyimpangan-penyimpangan untuk mendapatkan kekuasaan dan kepentingan pribadi. Akhirnya, rakyat memilih hanyalah menjadi wasilah para politisi untuk menjelma jadi pahlawan tak berjiwa pahlawan.

Idealnya, seorang pemimpin merupakan pelayan bagi para rakyatnya untuk memudahkan para rakyat menyalurkan idenya, memberikan representatif kedaulatannya serta diberikan perlindungan dari segala marabahaya yang dihadapi rakyatnya, seperti hak beragama dalam menjalankan keyakinannya, hak berargumen serta hak-hak lainnya yang menyangkut kemanusiaan. Trauma akibat zaman Orde Baru, yang menyalahgunakan makna pembangunan kini tidaklah lagi berguna. Esensinya adalah upaya berkelanjutan agar prilaku hidup kita bersama semakin beradab demi mewujudkan kemaslahatan rakyat dan proses transformasi dalam menghidupi sejumlah elemen kemasyarakatan.

Saat ini Indonesia mengalami hal yang sangat krusial, kita akan melihat apakah masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden membawa misi untuk menyejahterakan rakyat atau malah menjadi pembuka guna kelanjutan kesengsaraan sebelumnya. Garis Besar Haluan Negara, yang kini hanya menjadi jelmaan dari realitas politik yang diolah dengan kata-kata. Penjelasannya adalah hanya orang yang dapat merelatifkan serta membuat space dari kekuatan yang sanggup menjalankan tugas yang mulia, bahwa kursi kekuasaan bukanlah wujud dari kekuasaan dia melainkan merupakan wujud upaya untuk menjalankan amanah dari rakyat untuk memajukan dan mensejahterakan kehidupan rakyat dalam berbangsa dan bernegara.

Prinsip kebangsaan, yang merupakan aktualisasi kemerdekaan, dan pemihakan pada bangsa. Dan oleh karenanya, dari seluruh kebijakan yang di atur oleh pemerintah, terutama dari bidang perekonomian dan perdagangan haruslah keberpihakan pada produk yang dibuat oleh bangsanya sendiri, bukan malah keberlangsungan di bawah oligarki dan invetor global. Fungsi legislatif yang tidak jelas menjadi momok rakyat pada umumnya, yang tidak lepas dalam menjalankan kepentingan diatas diri sendiri.



Bagi penulis, Pemilu saat ini merupakan pemilu yang sangat menentukan bangsa dalam menghadapi isu-isu global pada masa yang akan datang. Karenanya, Indonesia akan mengalami perubahan secara besar-besaran terutama dalam bidang perekonomian dan perdagangan. Berbagai macam kebijakan akan dikerahkan pada masa mendatang untuk menekan tingkat pengangguran, tingkat stabilitas laju inflasi serta ekonomi kemasyarakatan yang menjadi tumpuan rakyat kecil menengah. Dalam bidang pendidikan pun, kini moral tidak lagi mencerminkan bangsa ini yang ramah, bijak dan santun. Kini, aksi-aksi intoleransi pun mewarnai kehidupan Indonesia dalam berbangsa dan bernegara, karenanya pendidikan haruslah mengedepankan moral serta etika untuk kelanjutan menjadi bangsa yang menjunjung tinggi kerakyatan dan ke-Bhineka-an.
author

Posting ini ditulis oleh :

Akmil Wathonie.
Aktivis Relawan Aliansi Demokrasi
Lebih Lengkap Tentang Penulis Kunjungi :

No comments:

Post a Comment

DMCA.com Protection Status Republik Borzil | Distributed By Blogger Templates | Designed By Templateism.com

Theme images by sndr. Powered by Blogger.